Lewati navigasi

Berjalan sepanjang Pantura, atau saat berkendara di jalan Tol … iklan rokok tak putus-putus … dalam jangka panjang orang-orang yang melihat, termasuk anak-anak memiliki pemahaman bahwa merokok bukan persoalan yang membahayakan …. jadi sangat biasa.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mengkhawatirkan agresivitas iklan rokok. Ketua Umum Komnas Anak Setyo Mulyadi mengungkapkan, agresifnya iklan, promosi dan kegiatan sponsor oleh industri rokok telah berkontribusi meningkatkan konsumsi tembakau oleh anak dan remaja di Indonesia. Seluruh bentuk pemasaran, mulai
dari iklan-iklan yang propokatif dan sponsor event-event yang digemari remaja ditujukan untuk menjerat remaja menjadi perokok pemula.

“Dari pemantauan yang kami lakukan dalam kurun waktu Januari-Oktober 2007 terdapat 1350 kali kegiatan yang diselenggarakan/disponsori industri rokok atau sekitar 135 kegiatan tiap bulannya,” kata Setyo Senin (28/1) dalam acara “Worskhop Perlindungan Anak dari Dampak Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok” di Jakarta. Workshop bertujuan
meningkatkan kesadaran pembuat kebijakan dan masyarakat sipil untuk melindungi anak-anak dan remaja dari dampak iklan, promosi dan sponsor rokok.

Dia menambahkan, masalah iklan ini merupakan masalah urgen mengingat
yang diiklankan dan dipromosikan adalah penggunaan zat aditif yang
berdampak buruk terhadap kesehatan. Sementara itu industri rokok
dibiarkan secara leluasa mengiklankan dan mempromosikan produknya
kepada anak-anak dan remaja. “Karena itu, sebuah regulasi yang
melarang secara menyeluruh iklan promosi dan sponsor rokok mutlak
diperlukan demi melindungi generasi bangsa menjadi perokok pemula.

Tinggalkan komentar